watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

About my wife

Kamis 16 Agustus 2001
Mulai hari ini kami sekeluarga akan berlibur ke
pulau Bali selama tiga hari. Tentu saja liburan
yang sudah dinanti nanti oleh kami sekeluarga.
Kami ke Bali dengan memakai pesawat malam
ini.
Pada sore hari dengan segala koper yang sudah
disiapkan tadi malam, anak-anak berangkat
dengan mobil wagon menjemput istri di
kantornya dan kemudian baru menjemput saya
di kantor. Selain keluarga ada satu orang kantor
saya yang ikut dalam liburan kali ini. Dia adalah
Mia.
Awalnya Mia tidak mudah saja mau ikut liburan
dengan kami tapi setelah saya bujuk dengan
berbagai cara dan juga istri sempat bicara
dengan dia untuk meyakinkan dia, baru dia mau
ikut dengan kami, apalagi anak-anak juga ikut.
Ketika mobil tiba di kantor, istri menelpon saya
dari mobil dan menunggu di parkir bawah.
Kemudian saya segera menelpon ke mejanya
Mia dan minta ke dia untuk turun dahulu dan
naik ke mobil dahulu, baru kemudian saya
menyusul turun, sehingga tidak terlalu menyolok
perhatian orang banyak.
Dalam perjalanan menuju airport kami tidak
terlalu banyak bicara dan Mia juga masih terlihat
kaku dan hanya bicara sedikit dengan istri. Tapi
anak-anak seperti biasanya, diperjalanan cukup
ramai penuh canda.
Setelah di airport baru terlihat suasana mulai
santai dan terlihat Mia mulai akrab dengan anak-
anak dan sudah dapat bersenda gurau. Selagi
menunggu pesawat kami sempat mampir ke
coffee shop untuk sedikit santai dahulu. Saya,
istri dan Mia duduk di satu meja. Saya memesan
kopi, istri dan Mia memesan fresh juice. Di meja
itu Mia mulai banyak bicara dan sedikit demi
sedikit hilang rasa malunya untuk bicara dengan
istri. Tentu semua ini berkat pandainya istri
mengajak bicara Mia, sehingga dia begitu yakin
dan percaya diri dan melihat istri yang begitu
open dengan dia. Dalam pesawat saya dan istri
duduk berderet. Mia dan anak-anak satu deret di
kursi agak ke belakang.
Dari airport Denpasar kami menuju hotel dengan
memakai taxi, tapi karena jumlah orang dan
kopernya banyak maka kami dengan dua taxi
pergi kesana. Anak-anak dan istri di satu taxi,
kemudian saya dan Mia di taxi berikutnya. Kami
menginap di hotel sekitar Nusa Dua, selain bersih
disana terasa lebih tenang dibanding tempat
yang lain. Dalam perjalanan menuju hotel saya
sempat mengatakan ke Mia bahwa tidak usah
terlalu khawatir soal kejadian bulan lalu dikantor
itu. Lebih lanjut saya mengatakan bahwa semua
kejadian itu sudah saya ceritakan dan istri sudah
mengetahuinya. Seperti yang pernah saya
katakan ke Mia bahwa saya dan istri segala
sesuatunya open dan hal-hal seperti itu tidak
menjadi masalah bagi istri. Ide untuk mengajak
Mia ke Bali pun adalah ide istri saya. Kemudian
saya katakan ke Mia agar dia santai saja dan
menikmati liburan ini dengan saya, istri dan
anak-anak.
Untuk menginap saya sudah booking untuk tiga
kamar, untuk saya dan istri, anak-anak dan
untuk Mia. Kami mendapat kamar yang cukup
bagus. Tiga kama di lantai dasar berurutan, dan
semuanya memiliki teras yang langsung
menghadap pantai, sehingga kami dapat
menikmati pemandangan laut yang bagus.
Kamar Mia berada diantara kamar kami dan
anak-anak. Ketika check-in memang sudah
malam tapi apabila jendela teras di buka lebar,
terdengar dengan jelas suara ombak dari pantai
di depan kami.
Setelah check-in praktis saya dan istri tidak keluar
kemana-mana, hanya anak-anak saja yang
masih menyempatkan waktu untuk berjalan-
jalan di dalam hotel, dan kolam berenangnya.
Mia sendiri saya kurang tahu, tapi sepertinya dia
juga tidak kemana mana.
Setelah mandi saya menyempatkan diri duduk di
teras sambil minum minuman yang ringan,
terasa begitu relax suasana malam itu, apalagi
setelah seharian kerja. Tidak lama kemudian istri
menyusul ke teras setelah selesai mengeringkan
rambut dan berias.
Dia tampil sudah dengan memakai gaun
tidurnya, dan begitu sexy penampilannya. Gaun
tidur yang berwarna coklat mudah dan sangat
tipis, boleh dikatakan mendekati transparan,
panjangnya sampai sedikit diatas lutut. Dia tidak
duduk di sebelah saya, tapi berdiri bersandar ke
pagar teras dan memandang pantai di kegelapan
malam. Saya memandangi istri yang sedang
berdiri itu dan terlihat jelas dia sudah tidak
mengenakan apa-apa lagi dibalik gaun tidurnya.
Salah satu kakinya menginjak salah satu besi
pagar teras sehingga kaki dan pahanya yang
mulus itu terlihat sampai ke pangkal paha, karena
kancing gaun tidurnya sengaja dia buka dari
bawah sampai pangkal pahanya.
Sambil tetap memandang ke pantai dia bicara
dengan saya dan mengatakan betapa indahnya
malam ini dan suasananya yang begitu
romantis. Dia teringat ketika dulu kami sedang
berlibur untuk honey moon dan beberapa cerita
kenangan kami ketika itu.
Saya pun kemudian ikut menemani dia berdiri
berdampingan di pagar teras dan memandang
ke pantai. Tidak lama setelah itu saya
membalikkan badan dan membelakangi pantai,
dan meneruskan percakapan kami. Suasana
yang begitu romantis membuat suara istri begitu
mesra dan terdengar sayup sayup ke kuping.
Dia mulai bergeser hingga berdiri berhadapan
dengan jarak yang begitu dekat di depan saya.
Kemudian saya tawarkan minuman yang
sedang saya pegang. Dia mengambil gelas itu
dan diminum sedikit, sambil mata yang terus
memandang ke saya, dia meneruskan
pembicaraannya. Sambil bicara tangan saya
dengan isengnya mulai melepaskan kancing
gaun tidurnya satu persatu dari bawah yang
sudah terbuka dari pangkal pahanya sampai
terlepas semua. Kemudian tangan dan jari saya
dengan ringan dan halus menyentuh salah satu
payudaranya. Sampai beberapa waktu kami
masih tetap terus bercerita cerita dengan
mesranya. Suasana romantis semakin
memuncak sampai akhirnya kami terdiam, dan
saya mulai membelai rambut di sekitar
kupingnya dan sedikit demi sedikit menarik
kepalanya sehingga wajahnya semakin
mendekat ke saya. Bibirnya kemudian saya
kecup dengan ringan berkali kali, dan dia juga
membalasnya. Semakin lama ciuman kami
semakin membara dan saling menggigit lidah
dengan ringan. Kemudian dia saya ajak masuk
ke dalam kamar untuk lebih bebas meneruskan
permainan cinta kami.
Malam itu kami bermain cinta begitu
menggairahkan dalam suasana lampu kamar
yang redup dan ditambah dengan suara ombak
yang terdengar dari arah jendela teras yang tidak
ditutup sepanjang malam.
Jum'at 17 Agustus 2001
Tidak seperti biasanya, pagi ini begitu
menyegarkan. Ketika terbangun fajar baru saja
tampak, hembusan udara pantai di pagi hari
begitu enak rasanya memasuki kamar hotel dari
jendela teras yang terbuka semalaman. Di
samping saya istri masih tertidur lelap dengan
posisi telungkup tanpa mengenakan gaun
tidurnya. Tidak lama setelah kami selesai
berhubungan sex malam tadi, kami tertidur lelap
sampai pagi. Benar benar pagi yang indah di
pulau dewata ini.
Saya menyempatkan diri keluar ke teras dan
duduk menikmati suasana pantai di pagi hari.
Cukup lama juga saya di teras. Setelah langit
mulai sedikit terang, terdengar suara istri bangun
dari tempat tidur, tidak lama kemudian dia
menghampiri saya yang sedang duduk di kursi
teras. Dia berdiri di belakang saya dan kemudian
membungkuk memeluk leher saya dan
mencium kepala saya sambil mengucapkan
selamat pagi. Terasa hangat tubuhnya
menyentuh bagian belakang kepala saya. Terasa
payudaranya yang putih lembut itu. Dia tidak
mengancingkan gaun tidurnya. Sampai
beberapa saat kami masih memandang pantai
terus sambil istri duduk di pangkuan saya.
Setelah mandi pagi, istri menelpon
membangunkan anak-anak, tapi ternyata mereka
sudah pada bangun. Kemudian memberitahukan
untuk siap-siap pergi sarapan pagi di cafetaria
hotel. Begitu juga Mia di telpon istri dan
membuat janji bertemu di loby untuk sama
sama sarapan pagi.
Ketika kami ke loby hotel, anak-anak dan Mia
sudah berada di sana dan sepertinya sedang
asyik berbincang-bincang. Mia mengenakan baju
yang benar benar serasi dengan suasana pantai,
memakai atasan kaos T-Shirt putih yang ketat
dengan belahan dada yang lebar dan rendah dan
bawahnya yang pendek, sehingga daerah
seputar pusarnya terlihat, dan celana jeans
pendek, terlihat sexy. Istri saya memakai baju
terusan mini dari bahan katun tipis dengan
bercorak bunga-bunga, bagian belakangnya
terbuka cukup rendah, benar benar suasana
pantai. Suasana sarapan pagi di cafetaria hotel
pun terasa begitu akrab dan santai. Mia seakan
seperti sudah dalam lingkungan keluarga sendiri.
Pagi ini dengan mobil rental kami berjalan-jalan
ke tempat-tempat wisata di pulau Bali. Terlihat
anak-anak begitu bergembira. Sehabis makan
siang di sekitar kuta, kami sempat berjalan jalan
di sepanjang pantainya. Karena tidak membawa
baju bernang, anak-anak tidak jadi bernang di
situ, selain itu saya anjurkan mereka bernang di
private beach hotel kami menginap saja, selain
bersih disana tidak terlalu banyak orang.
Ketika kembali ke hotel, saya dan istri balik ke
kamar kami untuk sedikit beristirahat, tapi anak-
anak seperti tidak habis-habis energinya, mereka
segera kembali ke kamar mereka untuk berganti
pakaian bernang. Mia menawarkan diri untuk
menemani anak-anak, karena dia juga ingin
berenang di pantai milik hotel itu.
Sore hari menjelang malam telephone kamar
berdering, saya dan istri yang sedang tidur sore
terbangun tiba-tiba. Ternyata telphone dari anak-
anak bahwa mereka minta izin untuk keluar jalan
jalan malam bersama Mia. Menurutnya mereka
mau jalan-jalan ke kuta. Saya setuju dan
menyuruh mereka membawa mobil yang kami
rental, karena malam ini saya tidak pakai lagi.
Tidak lama setelah itu anak-anak dan Mia datang
ke kamar kami untuk mengambil kunci mobil
dan langsung mereka pergi. Setelah memberikan
kunci mobil, istri kembali ke dalam kamar
menuju saya yang masih tiduran di tempat tidur
sambil menonton acara tv. Dia kembali naik ke
tempat tidur dan rebahan miring ke samping
menghadap saya yang sedang terlentang.
Kemudian dia menanyakan makan apa malam
ini ke pada saya sambil membelai belai rambut
saya dan tangan yang satunya menyelusup ke
balik kaos T-shirt saya, mengusap ngusap
bagian dada. Lama kelamaan saya jadi
terangsang juga, terasa penis mulai terangsang.
Kemudian dengan cepatnya istri saya terjang
sehingga dia jatuh terlentang di tempat tidur dan
saya sudah berada di atas dia. Wajahnya saya
dekati dan saya kecup bibirnya sambil
menjawab pertanyaannya yang tadi, saya
katakan ke dia hendak makan dia saja. Dia
tersenyum becanda dan berbisik mengatakan
saya nakal.
Kancing baju satu persatu saya lepas dan segera
kelihatan kedua payudaranya yang indah dan
lembut itu. Putingnya saya jilat sedikit dan
kemudian saya kulum di mulut. Terasa sudah
tegang dan keras, kemudian sedikit saya gigit
puting yang kenyal itu.
Ketika muka saya sampai di sekitar pusar dia,
segera kancing celana jeans pendeknya saya
buka dan resleting di turunkan. Ujung celana
sekitar pinggangnya saya genggam dan dengan
sekali tarik, celana beserta celana dalamnya lepas
meluncur ke bawah. Terlihat daerah sekitar
clitoris nya begitu membasah begitu kentalnya.
Sedikit demi sedikit mulai saya jilat dan terus
lidah bergeser ke dalam vaginanya. Terasa
semakin banyak cairannya yang keluar dan
sebanyak itu pula saya menelannya, terasa asin.
Lidah yang sudah setengan masuk ke dalam
vaginanya mulai saya mainkan ke kiri, kanan,
atas dan bawah. Dia semakin terangsang dan
rintihannya semakin kencang. Berkali kali dia
menyebut nama kecil saya yang hanya sering
terdengar pada zaman kami kuliah dahulu,
hanya dia dan teman lama saya saja yang tahu
nama itu. Sudah sejak tadi dia menginginkan
penis saya masuk ke dia, tapi sengaja saya
membiarkannya agar dia semakin penasaran
dan hatinya semakin menggebu.
Tapi saya juga tidak tahan lebih lama lagi melihat
gerakan dan suara istri yang begitu merangsang.
Dengan posisi normal penis segera memasuki
vaginanya yang sudah banyak mengeluarkan
cairan itu. Seperti sesuatu yang sudah di nanti
nanti, terasa vaginanya berdenyut denyut
menjepit penis hingga saya pun semakin
terangsang dan berusaha bertahan terus. Tetapi
rangsangan yang dia berikan ke penis begitu
hebat, apalagi dalam vagina sudah begitu licin
yang membuat saya susah untuk menahan agar
jangan segera ejakulasi.
Badannya segera saya peluk dan di tarik agar dia
bangun dan membuat posisi kami sama sama
duduk di atas tempat tidur. Ini sedikit
mengurangi rangsangan ke penis, hingga saya
dapat lebih aktif lagi menggoyangkan pinggul
dengan irama yang teratur. Istri juga terlihat
sudah begitu terangsang hingga sudah tidak
dapat mengontrol diri lagi sepertinya, seperti
pasrah saja kepada saya.
Menjelang akhir dari permainan sex kami, istri
saya rebahkan kembali ke tempat didur dan
dalam posisi normal saya mempercepat gerakan
dan terus menuju klimaks. Saat mencapai
klimaks, segera penis saya keluarkan dari
vaginanya. Cairan putih kental yang panas
segera keluar dengan kencangnya dan
membasahi kedua payudaranya berkali kali.
Kemudian tangannya meratakan cairan yang
tumpah di payudaranya hingga rata membasahi
dadanya. Jarinya yang ikut basah karena sperma
kemudian dia masukkan ke mulutnya bergantian
hingga bersih dia jilat.
Tidak lama setelah itu saya tertidur lelap dan istri
pun demikian sepertinya, tapi dia tidak lama
katanya.
Kemudian cerita kejadian selama saya tidur
adalah bedasarkan cerita dari istri saya.
Dia hanya tidur sebentar dan kemudian dia
mandi. Karena dia lihat saya masih tidur lelap, dia
membiarkan saya tidur. Kemudian dia dengan
membawa baju bernang, pergi ke kolam
bernang hotel untuk bernang. Kolam bernang
hotel itu memang indah sekali kalau malam, dari
dalam kolam diterangi lampu sehingga berkilau
kilau dan di salah satu sudut kolam itu ada bar
untuk minum-minum, dan sedikit santai. Meja
bar nya sedikit lebih tinggi dari permukaan air
kolam, sehingga kita bisa ke bar itu tanpa harus
keluar dari kolam. Bar tender nya berdiri di balik
kolam dan sejajar dengan kita yang di kolam.
Istri tidak segera berenang, tapi duduk-duduk
dahulu di tepi kolam bernang sambil minum dan
makan makanan ringan dan katanya dia disana
kenalan dengan seorang pria Itali yang sudah
lama bekerja di Indonesia. Ketika dia sedang
asyik berbincang bincang, tidak lama kemudian
anak-anak dan Mia pulang dari jalan-jalan dan
melintas dekat kolam, kemudian istri memanggil
mereka dan mereka pun menemui istri, mereka
dikenalkan ke pria Itali ini.
Ketika itu istri mengajak Mia untuk bernang
bersama sama, dan sepertinya dia senang
menerimanya, kemudian minta izin kembali ke
kamar untuk mengambil baju bernangnya.
Mendengar itu anak-anak juga ingin berenang
juga, akhirnya istri mengizinkannya tapi tidak
boleh terlalu lama, karena malam hari.
Mereka ber empat berenang dengan gembiranya
malam itu. Setelah puas, anak-anak disuruh istri
berhenti berenangnya dan kembali ke kamar
mereka.
Sementara itu istri dan Mia masih berada di
kolam berenang dan istri mengajak minum di
bar kolam berenang itu. Entah apa yang di
bicarakannya, tapi menurut istri saya mereka
berdua asyik berbincang bincang, tidak tertinggal
soal gosip gosip yang seru. Mia juga
menanyakan soal hubungan kami suami istri
yang terlihat masih tetap begitu mesra, walupun
pertanyaannya masih sebatas itu dan agak
sedikit ragu-ragu. Tapi Mia mulai lebih "berani"
bertanya setelah istri memancing beberapa
pertanyaan ke Mia.
Istri menanyakan bahwa menurut cerita saya,
Mia punya tatoo kecil di sekitar pahanya. Istri
saya ingin melihatnya, walaupun sejak berenang
tadi dia sudah melihat sepintas. kemudian Mia
dengan sedikit masih malu menunjukkan ke istri.
Istri begitu tertarik hingga terus memperhatikan
tatoo itu sambil meraba dan mengusap
usapnya. Kemudian Istri meneruskan
pembicaraannya dan mengatakan bahwa saya
begitu tertarik dengan tatoo itu dan lama diraba
oleh tangan saya, katanya sambil tersenyum
memperhatikan wajah Mia. Tentu saja ini
merupakan kalimat yang menjelaskan dan
menantang Mia bahwa istri saya tahu segalanya.
Sempat suasana sedikit hening, tanpa
pembicaraan. Tapi belum sempat Mia bicara, istri
sudah bertanya lagi, bagaimana rasanya ketika
ketika kencan bersama saya di kantor waktu itu.
Istri dengan nada begitu santai dan becanda
memaksa Mia untuk bercerita kejadian waktu itu.
Entah bagaimana cerita Mia ke istri, hingga Mia
semakin dekat dengan istri saya. Selesai
berenang pun mereka masih asyik meneruskan
perbincangannya di coffee shop di hotel sampai
larut malam.
Ketika mereka hendak kembali ke kamar masing
masing, di depan pintu kamar kami, istri
mengajak untuk mampir masuk sebentar, tapi
karena tidak enak dan sudah larut malam,
awalnya Mia menolak tapi setelah istri berbisik ke
dia dengan nada becanda, barulah Mia mau
masuk. Istri mengatakan ke Mia bahwa mau
mengganggu dan membuat surprise saya.
Mia mau mengikuti apa kata istri juga mungkin
karena suasana mereka yang sudah begitu
akrab.
Sabtu 18 Agustus 2001
Saya terbangun dari tidur dan sadar sudah
tertidur sejak tadi malam. Tapi suasana di luar
sana masih terlihat gelap sekali. Belakangan saya
tahu itu masih dini hari sekitar jam satu atau jam
duaan. Tentu saya terbangun karena sesuatu
sebab yang membuat saya bangun dari tidur
yang lelap itu. Istri tidak ada di samping saya,
tapi terasa ada sesuatu dibagian bawah saya
yang begitu merangsang saya dan terasa nikmat
sekali. Terasa penis begitu tegang sekali.
Bantal sedikit saya tinggikan dan kemudian mata
melirik ke bagian bawah. Sempat sesaat saya
begitu kaget dan surprise, tapi kemudian segera
saya dapat mengontrol diri.
Terlihat ada dua kepala wanita berada di sekitar
selangkangan kaki saya. Seorang sedang
menciumi paha dan yang satu sedang mengelus
elus penis. Saya segera mengenali yang sedang
menciumi paha saya. itu istri saya, tapi wanita
yang satu kurang jelas mukanya karena
gelapnya ruangan. Saya coba hidupkan lampu
kecil disekitar samping tempat tidur. Baru
kemudian saya mengenalnya, dia Mia.
Ketika lampu kecil saya nyalakan, kedua duanya
tetap melakukan apa yang mereka kerjakan,
hanya mata mereka saja yang sekejap melirik ke
arah saya. Tanpa senyum apapun mereka
kembali meneruskan apa yang mereka lakukan.
Saya terus memandang apa yang mereka
lakukan. Mia mulai menjilati batang penis mulai
dari pangkalnya dan terus menuju ke kepala
penis. Terasa lidahnya yang hangat dan basah
menyentuh kulit penis. Walaupun getaran
lidahnya tidak selihai istri, tapi ini sudah
membuat kenikmatan bagi saya. Sementara itu,
istri pun mulai bergerak menuju penis dan
kemudian dia mulai ikut menjilati penis dengan
lidahnya yang begitu merangsang.
Mereka berdua saling menjilati penis saya
dengan nafsunya. Tentu saja rasanya ini begitu
nikmat dan punya rasa tersendiri. Tidak seperti
dijilat oleh seorang wanita, rasanya berbeda
sekali, terasa ada dua lidah yang saling menjilati
batang penis, kenikmatan yang begitu asyik
yang hanya dapat dinikmati bagi yang pernah
merasakannya saja. Mereka menjilat seperti
saling berebut sesuatu. Terutama ketika mereka
mulai menjilati sekitar kepala penis, mereka
saling berebut dengan nafsunya. Terlihat bibir
Mia dan istri saling bersentuhan menjilat kepala
penis, begitu juga bibir mereka saling
bersentuhan ketika hendak mengulum ujung
penis dan bersamaan menghisap ujung penis.
Berkali kali terasa ujung penis mengeluarkan
sedikit cairan karena permainan mereka.
Istri dan Mia pun terdengar mulai terdengar
desahannya karena terangsang juga mereka.
Ketika mereka berdua asyik menikmati penis,
saya beberapa kali mengalihkan pemandangan
saya ke badan istri dan Mia, mereka sudah tidak
mengenakan apa apa lagi dan kedua rambut
mereka basah seperti habis keramas. Warna kulit
Mia sedikit lebih gelap dibandingkan istri, tapi
terasa sama seperti istri, kulitnya begitu lembut
dan hangat.
Saya kemudian merubah posisi dengan
membangunkan badan dan duduk di atas
tempat tidur. Berkali kali kepala dan rambut
mereka bergantian saya belai. Satu persatu,
muka istri saya tarik agar melihat ke saya dan
kemudian saya cium dengan mesra dan
nafsunya. Lidang dan lidah saling bertemu dan
melakukan deep kiss. Kemudian Mia, wajahnya
juga saya tarik seperti istri saya juga dan
kemudian saya cium dengan dalamnya, terasa
ciumannya begitu nafsu dan menggebu gebu
melebihi istri. Mia dan istri bertubi tubi menciumi
bibir saya saling berebut hingga ketiga bibir kami
bersatu padu dan saling menjilat dengan lidah
masing masing. Setelah itu Mia dan istri kembali
menjilati penis, sampai beberapa waktu.
Selanjutnya istri mulai menarik diri dan duduk
disamping menghampiri saya, tapi Mia masih
tetap menjilati penis, bahkan lebih bebas lagi, dia
muali memasukkan penis semuanaya kedalam
mulutnya dan berkali kali di keluar masukkan ke
mulutnya.
Istri kemudian berlutut di samping saya dan
kami mulai saling berciuman lagi dengan
mesranya. Tapi kali ini tangan saya dapat sambil
meremas kedua payudaranya secara bergantian,
tersa putingnya sudah begitu kenyal menantang.
Kemudian tangan mulai saya gerakkan ke
bawah, ke pusarnya perlahan lahan dan terus
kebawah lagi sampai mencapai selangkangan
pahanya. Terasa sudah basah sekali
selangkangannya dengan cairan tubuhnya yang
keluar banyak dari vaginanya. Saya mulai
meraba klitorisnya dan diraba dan dimainkan
dengan jari jari saya, terasa begitu licin sekali,
sampai tidak sadar jari telunjuk dan tengah terus
masuk kedalam vaginanya bersamaan.
Vaginanya terasa begitu hangat dan licin penuh
dengan cairan beningnya yang lengket itu.
Tangan saya yang satu mulai saya ulurkan ke
Mia dan dengan isyarat tangan menarik dia agar
bangun dan menjauhkan wajahnya dari penis.
Dia saya tarik agar mendekat ke saya dan di
tuntun supaya dia berlutut kakinya berada di kiri
kanan pinggul saya. Kemudian sambil
memegang bahunya dan di tekan, saya
memberi isyarat dengan menekan bahunya
supaya dia mulai memasukkan penis ke dalam
vaginanya. Mia segera merespons dengan
menggenggam penis saya dan diarahkan ke
mulut vaginanya, kemudian pinggulnya sedikit
demi sedikit mulai turun dan terus
membenamkan penis ke dalam vaginanya,
terasa begitu panas didalamnya dan sudah licin
juga seperti istri saya.
Kemudian tangan saya yang masih berada di
bahunya sedikit demi sedikit di arahkan ke
payudara Mia yang manis itu. Payudaranya
masih sedikit lebih kencang di banding istri,
putingnya begitu keras. Dengan jari telunjuk dan
tengah putingnya saya permainkan dan
terkadang dijepit oleh kedua jari saya. Mia begitu
terangsang hingga mulai merintih agak keras,
sementara itu pinggulnya terus bergerak maju
mundur memainkan penis saya yang berada di
dalam vaginanya. Terdengar rintihan istri dan
Mia yang saut menyaut karena nikmatnya,
begitu juga saya.
Untuk beberapa waktu istri membiarkan Mia
menikmati penis saya didalam dirinya. Kemudian
istri mulai bergerak merubah posisi berlutut di
belakang Mia dan kemudian dia merapat ke
punggung Mia, kemudian dari arah belakang
kedua lengannya menjulur ke depan dan kedua
tangannya merauk dan meremas kedua
payudara Mia. Badan Mia pun semakin merapat
ke saya, dia merintih berkali kali dengan suara
keras dan menafsukan. Saya menciumi istri
yang wajahnya berada di samping wajah Mia,
dia seakan membantu agar rangsangan ke Mia
lebih hebat lagi. Saya pun dengan sekuat tenaga
terus mengontrol diri agar tetap bisa bertahan
lebih lama lagi.
Saatnya saya menginginkan istri saya datang,
posisi badan saya rebahkan lagi dan Mia saya
tarik menuju arah muka saya. Dengan gaya
merangkak Mia mendekati muka saya dan
berhenti tepat mukanya berhadapan dengan
muka saya. Ketika bergerak, goyangan
payudaranya membuat saya semakin panas.
segera kedua pipinya saya pegang dan di tarik ke
arah muka saya. Bibirnya yang begitu
menafsukan segera saya sambut dengan
ciuman yang dalam. Masih terasa hembusan
nafasnya yang terputus putus karena
permainannya tadi.
Setelah itu saya mulai merasakan penis masuk
dan terbenam kedalam vagina, tapi kali ini adalah
vagina istri. Dengan kemahirannya dia mulai
menjepit berkali kali penis hingga saya tidak kuat
hingga mengeluarkan suara agak keras. Terlihat
sepintas pinggul istri bergoyang berirama begitu
menggairahkan dan salah satu tangannya terlihat
memainkan clitoris dan vagina Mia. Kami
bercengkrama dengan begitu menggairahkan
dan tidak ingin segera selesai, ingin menikmati
selama mungkin. Entah sudah berapa lama kami
demikian, terlihat masing masing sudah
berkeringat.
Selama menikmati permainan sex ini, saya juga
sempat melakukan sex dengan posisi penis dari
belakang Mia maupun istri bergantian. Salah
satunya seperti ketika saya memasuki vagina istri
dari belakang. Mia terlentang di tempat tidur dan
istri dalam posisi seperti merangkak persis di
atas Mia. Kepalanya dia rendahkan sampai
mendekati kedua payudara Mia dan bagian
pinggul kebawah saja yang menungging ke atas
hingga saya mudah untuk measuki vaginanya
dari belakang. Ketika saya menikmati vagina istri
dari belakang, istri juga ikut merangsang Mia
dengan meraba, meremas dan mengulum
payudara dan puting Mia, begitu indah sekalai
pemandangannya.
Saat saat yang paling mengesankan adalah saat
saya menjelang klimaks. Persisnya saya agak
lupa tapi waktu itu menjelang klimaks, penis
sedang berada di dalam vagina Mia. Karena
gerakan Mia yang begitu hebat hingga saya tidak
dapat bertahan lagi. Saat menjelang ejakulasi,
penis segera saya keluarkan dari Mia dan
beberapa kali cairan putih susu yang panas dan
kental keluar dari penis mengenai dada istri dan
Mia secara bergantian hingga payudara mereka
basah dengan sperma. Terakhir, istri sempat
menggenggam penis dengan tangannya dan
menggoyangkannya kedepan dan kebelakang
didepan wajahnya dan satu hentakan yang
terakhir dari penis membasahi sekitar mulut dan
pipinya. Begitu puasnya kami bertiga
bercengkrama dan akhirnya kami merobohkan
diri di tempat tidur. Saya di tengah, Mia dan istri
di kanan kiri saya tidur terlungkup dan kepala
mereka berdua berbaring di atas dada saya.
Kedua duanya saya ciumi dengan mesra dan
tidak sadar kami bertiga tidur dengan lelapnya.
Ketika saya bangun, matahari sudah tampak dan
terlihat istri habis selesai mandi dan sedang
mengeringkan rambut dengan hanya membalut
badannya dengan handuk. Mia sudah tidak ada
di kamar. Kemudian saya dekati istri dan saya
kecup pipinya. Dia membalas dengan kecupan
ringan di bibir saya. Saya berbisik di kupingnya
menanyakan soal Mia. Istri dengan senyum
mejawab dengan lembut bahwa Mia sudah
kembali ke kamarnya tadi pagi. Kemudian saya
pun pergi menuju kamar mandi.
Pagi itu seperti tidak ada hal yang khusus, kami
sarapan bersama sama di hotel dan bersantai di
pulau dewata itu. Siang harinya kami sempat
berenang bersama sama sekeluarga di kolam
bernang hotel yang luas itu dan tentu saja Mia
ikut bersama kami dan anak-anak. Sore hari
menjelang matahari terbenam, saya, istri dan
Mia sempat berjalan jalan di pesisir pantai di
lingkungan hotel dan duduk duduk di pasir.


Adult | GO HOME | Exit
1/1151
U-ON

inc Powered by Xtgem.com